WELCOME TO MY BLOG

WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 09 Juli 2010

Neutropenia

Neutropenia

a. Definisi

Neutropenia adalah kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran darah berkurang. Neutrophils adalah tipe dari sel darah putih juga dikenal sebagai polymorphonuclear leukocytes atau PMNs. Neutropenia mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi-infeksi

b. Diagnosa Neutropenia

Menentukan Neutropenia White blood cell count (WBC) adalah jumlah dari sel-sel darah putih dalam volume darah. Batasan normal untuk WBC bervariasi sedikit diantara labor-labor namun umumnya adalah antara 4,300 dan 10,800 sel-sel per microliter atau cubic millimeter (cmm). WBC dapat juga dirujuk sebagai jumlah leukocyte dan dapat dinyatakan dalam international units sebagai 4.3 x 109to 10.8 x 109 sel-sel per liter. Persentase dari tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel darah putih pada WBC disebut WBC differential. Absolute neutrophil count (ANC) ditentukan oleh produk dari jumlah sel darah putih atau white blood cell count (WBC) dan fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel darah putih seperti yang ditentukan oleh analisa WBC differential. Contohnya, jika WBC adalah 10,000 per microliter dan 70% adalah neutrophils, ANC akan menjadi 7,000 per microliter. ANC dari kurang dari 1500 per microliter (1500/microL) adalah definisi yang umumnya diterima dari neutropenia. Neutropenia adakalanya lebih jauh dikelompokan sebagai:

- ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,

- sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan

- parah jika ANC dibawah 500/microL.

Beberapa istilah-istilah medis mungkin digunakan secara sinonim dengan neutropenia, meskipun definisi-definisi tepat mereka adalah berbeda. Leukopenia merujuk pada umumnya pada jumlah sel-sel darah putih yang berkurang, sementara granulocytopenia merujuk pada jumlah yang berkurang dari semua sel-sel darah tipe granulocyte (neutrophils, eosinophils, dan basophils).

Karena neutrophils normalnya melebihi tipe-tipe lain dari granulocytes, istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia. Akhirnya, agranulocytosis secara harafiah merujuk ketidakhadiran sepenuhnya dari semua granulocytes, namun istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia yang parah.

c. Etiologi

Neutropenia dapat hadir (meskipun ia adalah relatif tidak umum) pada individu-individu sehat yang normal, khususnya pada beberapa orang-orang keturunan Afrika atau Arab dan Yahudi-Yahudi Yemenite. Neutropenia mungkin timbul sebagai akibat dari produksi neutrophils yang berkurang, penghancuran neutrophils setelah mereka diproduksi, atau penyatuan dari neutrophils (akumulasi dari neutrophils keluar dari sirkulasi).

Neutropenia mungkin timbul sebagai akibat dari banyak kondisi-kondisi medis:

Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun juga infeksi-infeksi bakteri atau parasit). Contoh-contoh termasuk: HIV, tuberculosis, malaria, Epstein Barr virus (EBV), Obat-obat yang mungkin merusak sumsum tulang (bone marrow) atau neutrophils, termasuk kemoterapi kanker, Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate), Penyakit-penyakit dari sumsum tulang seperti leukemia-leukemia, myelodysplastic syndrome, aplastic anemia, myelofibrosis, Terapi Radiasi, Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsum tulang atau dari produksi neutrophil, contohnya, Kostmann syndrome;

Penghancuran autoimmune dari neutrophils (sebagai kondisi primer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty's syndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistim imun untuk menyerang sel-sel; Hypersplenism, yang merujuk pada perampasan yang meningkat dan/atau penghancuran dari sel-sel darah oleh limpa (spleen).

d. Gambaran Klinis

Gejala Neutropenia :­ Neutropenia dapat terjadi secara tiba-tiba dalam beberapa jam atau beberapa hari (neutropenia akut) atau bisa berlangsung selama beberapa bulan atau beberapa tahun (neutropenia kronik). Neutropenia tidak mempunyai gejala yang spesifik, sehingga cenderung tidak diperhatikan sampai terjadinya infeksi. Pada neutropenia akut, bisa terjadi demam dan luka terbuka (ulkus, borok) yang terasa nyeri di sekitar mulut dan anus. Yang akan diikuti oleh pneumonia bakteri dan infeksi lainnya. Pada neutropenia kronik, perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat jika jumlah neutrofilnya tidak terlalu rendah.

e. Penatalaksanaan

Merawat Neutropenia : Perawatan dari neutropenia didasarkan pada penyebab yang mendasarinya, keparahan, dan kehadiran dari infeksi-infeksi atau gejala-gejala yang berhubungan serta keadaan kesehatan keseluruhan dari pasien. Sungguh, perawatan harus juga diarahkan pada segala proses-proses penyakit yag mendasarinya. Perawatan-perawatan yang secara langsung dialamatkan pada neutropenia mungkin termasuk (catat bahwa semua dari perawatan-perawatan ini mungkin tidak tepat pada setting yang diberikan):

obat-obat antibiotik dan/atau obat-obat anti jamur untuk membantu melawan infeksi-infeksi; pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darah putih (seperti recombinant granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus dari neutropenia yang parah; transfusi-transfusi granulocyte; atau terapi corticosteroid atau intravenous immune globulin untuk beberapa kasus-kasus dari neutropenia yang ditengahi oleh imun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar